Minggu, 13 Oktober 2013

Percakapan sebuah Bintang Timur Laut dengan seorang manusia; sebut saja wanita. (131013)

Layaknya sebuah cerita FTV yang telah habis jalan ceritanya. Disini kisahku telah selesai :)


Sebuah percakapan dalam lintasan yang berbeda. Sebut saja aku 'Bintang Timur Laut' dengannya- seorang manusia yang tak pernah lengah melihatku setiap malam, sebut saja 'wanita'.


Ada seorang wanita menghampiriku, dari raut wajah dan tatapannya aku mengetahui bahwa ada kesedihan yang ia pikul entah seberapa beratnya.
Aku mencoba bertanya namun ia hebat! Ia hanya terseyum dan bergurau seadanya 'aku gak apa-apa kok' menerbangkan senyum palsu yang akhirnya aku tertawakan.

Mulutnya terkatup diam dalam pucat. Matanya sedikit memerah dengan linangan airmata yang berhasil ia tahan.

“Bisakah kaucerita sedikit untuk melega-kan?”

Pandangan yg selalu ia buang kini mulai ditegapkan padaku. Lagi lagi ia menyulingkan senyum yang kuanggap palsu!
Kini ia menatap, hingga bulir air mata itu terlihat menetes perlahan didataran wajah sirusnya.

ia masih terdiam dengan tangisan yg berkali-kali ia padukan dengan senyum dan tawanya tanpa berkata.

“Jika ia adalah aku, apa yang ingin kausampaikan?”

Berhasil !! Pertanyaan itu mampu menghipnotisnya!
Ia terdiam dalam tatapannya, kemudian tersenyum dan membiarkan airmata disekitar wajahnya melaju tanpa henti.


Hingga suarapun terdengar darinya:



”Hanya ingin mengatakan: Terima kasih untuk setiap harapan yang kauhempaskan. Aku mengerti, harusnya dari awal aku tak perlu memulai. Harusnya ketika kaudatang, aku tak perlu menggubrismu. Harusnya kita tak pernah ada; agar aku ataupun kamu tak perlu terluka.”

Tidak ada komentar: